Hampir semua orang terobsesi untuk meninggalkan "marks" sebelum mereka meninggalkan dunia ini. Glory, heroic story, legacy, or maybe fame. They want to be remembered.
Tapi sebagus apapun pencapaian kita di dunia ini, what we leave behind are too often scars.
The scars of being left behind, the scars of the painful memories....selama kita hidup sadar atau tidak kita selalu menyakiti orang lain.
Beberapa hari ini aku lagi sibuk banget karena tugas, pr dan materi2 kuliah yang nggak ada habisnya. Dan ada 1 tugas yang makan waktu dan pikiran banget yaitu tugas dari modul yang namanya "Konstruktion 2". Jadi dari tugas ini aku harus mendesign dari 0 sejenis mesin katrol untuk mengangkat benda berat. Kalu mau tahu, mendesign sebuah mesin itu sangat-sangat-sangat susah karena ada banyak banget detail2 yang harus diperhatiin. Untuk mendesign sebuah mobil contohnya, paling nggak ada puluhan ribu atau bahkan ratusan ribu perhitungan dan detail2 yang harus diperhatiin, yang kemudian juga harus memperhitungkan kemungkinan2 yang bisa terjadi ketika product mobil yang kita design sudah beredar di masyarakat. Pokoknya ribet banget dan nggak berujung masalah2 yang muncul.
Untungnya tugas yang 1 ini dikerjain berdua, kebetulan aku dapet partner orang jerman, namanya Dominik. Kami punya waktu kira2 3 minggu untuk ngerjain tugas tersebut. Setelah kira-kira 2 minggu kita ngerjain bareng tugas itu, akhirnya 50% dari tugas itu udah selesai.
Tepat seminggu sebelum deadline tugas itu, aku pergi tanya ke seorang Tutor hal2 seputar tugas tersebut. Ternyata ada kesalahan fatal di bagian awal konstruksi kami, dan mau nggak mau kami harus ulang lagi dari awal.
Karena deadline tinggal seminggu otomatis aku jadi khawatir banget, dan ujung2nya stress sendiri.
Dan justru di waktu2 kritis kaya gini, si Dominik susah diajak ketemuan buat bikin tugas. Alesannya banyak, gara2 tugas lah, gara2 ketemu orang tua lah, pokonya jago bullshitting gitu deh.
Karena stressku udah mencapai puncak, akhirnya aku bilang ke dia lewat whatsap.
"Must be good ha....doing nothing but get the same score as the one who do the most work"
He only read it and didnt repply. what a jerk
And what hurt me the most, temen-temen semua gak ada mau bantuin bikin tugas itu. Alasannya banyak, sibuk lah, kerja lah. Padahal selama ini waktu mereka butuh bantuan, aku selalu sempatin buat bantuin mereka, walaupun sibuk pun aku masih mau bantuin mereka.
Most people are there only when they need you. but when you need them the most, they're gone.
It's stupid how people forget all your kindness but remember all your faults.
Just like what I said at the beginning, humans want to be remembered after they die, but most of them are stupid and do it the wrong way.
No comments:
Post a Comment