"Nobody lives forever in this world", semua orang mungkin mengerti betul arti kalimat ini.
Intinya, semua orang akan mati suatu saat, mau orang itu kaya atau miskin, tua atau muda, kita semua punya waktu yang terbatas untuk hidup di dunia ini.
But the world keeps on moving, we keep on living, even though we know someday we would die.
Manusia itu rapuh, alias gampang mati. Kena cancer bisa mati, ketabrak mobil bisa mati, nggak makan mati, nggak minum mati. Bahkan buat kalian pengguna gadget samsung galaxy note 7, kalian juga bisa mati!! Kalau misal waktu kalian telepon hpnya dideketin di kepala terus batrenya meledak, BUM!! Mati kan?
Ada berbagai macam cara kita mati, mulai dari yang keren (misal: mati di medan perang membela negara), sampe yang paling konyol (misal: mati kena serangan jantung waktu nonton Annabelle).
Walaupun kita, manusia, itu rapuh, some of us have a strong mind. Some of us dream big, as if they could live forever. In their limited time, they did great things, heroic things and in the end everyone remembers their names. Salah satu contohnya penyanyi legendaris favoritku, Freddie Mercury.
Freddie Mercury ini adalah vokalis band terkenal Queen. Queen ini dulu adalah salah satu band yang terkenal banget di tahun 80 sampe 90an. Awal tahun 90an, si Freddie diketahui terkena sakit AIDS. But even though he was so sick, he kept on doing concerts, sampai pada akhirnya dia meninggal 6 minggu setelah dia keluarin album terakhir dia. Dan hebatnya lagi, salah satu lagu di album terakhirnya ada yang judulnya "The show must go on", as if he knew his time wouldn't last that much longer.
Dan sampai sekarang pun, seperti judul lagu tadi, his show still goes on. Lagu-lagunya didengar oleh jutaan orang tiap harinya, walaupun dia udah meninggal 25 tahun lalu. He lived his life to the fullest and finished strong.
Beberapa tahun terakhir beberapa kenalan dan familiku ada yang meninggal. 2 tahun lalu supir yang udah kerja di keluargaku selama belasan tahun meninggal dunia dan di tahun yang sama sepupuku, dan tetanggaku waktu aku masih tinggal di Hamburg juga meninggal. Di tahun selanjutnya, omku dan tetanggaku di Berlin meninggal. Tahun ini, omaku meninggal dunia.
The closer you are to someone, the harder it hits when he/she is gone. I have a lot of memories of my grandma and I love her so much. Maka dari itu aku lebih merasa kehilangan ketika omaku meninggal, dibanding ketika tetanggaku yang aku baru kenal kurang lebih 1 tahun meninggal.
Tapi ada 1 pengalaman unik yang aku dapet yang ga bakal pernah aku lupain.
Beberapa minggu lalu aku pulang dari Indo ke Jerman. Karena aku naik pesawat Emirates, otomatis aku harus transit di Dubai dahulu sebelum akhirnya bisa ke Jerman. Sewaktu penerbanganku dari Jakarta ke Dubai, aku dapet tempat duduk di ruangan ke 2 untuk kelas ekonomi tetapi di deret paling belakang. Kebetulan aku duduk di tengah-tengah, di sebelah kananku seorang bule cewek yang ternyata asalnya dari Jerman dan di sebelah kiriku seorang bapak yang udah tua yang ternyata asalnya dari Indo.
Di pertengahan jalan si bapak itu tanya ke aku, "Do you speak bahasa?"
Ternyata dia nggak sadar kalo aku dari Indo juga, dia bilang ke aku kalo dia kira aku asalnya dari Jepang soalnya mukaku mirip-mirip dikit kaya orang Jepang.
Setelah si bapak tahu kalo aku juga orang indo, kita ngobrol banyak hal sewaktu perjalanan.
Dia cerita kalo dia punya 2 anak, yang satu umur 30 tinggal di USA, yang satunya lagi umur 25 tinggal di Belanda. Si Bapak ini asalnya dari Solo, tetapi sudah tinggal di Belanda lama, bahkan sudah jadi warga negara Belanda.
Dia kerja di sebuah perusahaan yang memproduksi spare parts mobil dan dia ada rencana untuk pensiun tahun depan.
Dan banyak hal2 lain yang dia ceritakan sewaktu kami di pesawat, sampai akhirnya kami tiba di Dubai.
Sewaktu di Dubai aku anterin dia ke Gate tempat dia boarding, soalnya airport Dubai itu besar banget! Kasihan aja sih soalnya si Bapak kan udah tua dan sendirian lagi.
Sesampainya di Gate tempat dia boarding si Bapak suruh aku add facebook dia.
"Nanti kalau kamu suatu hari pergi ke Belanda hubungin saya saja. Nanti bisa saya antar jemput." kata dia ke aku.
Akhirnya setelah itu kami berpisah. 4 hari kemudian aku dapet notification dari facebook kalau friend requestku udah diterima sama si bapak.
And then you know, 2 days later, si Bapak meninggal dunia.
Di timelineku ada banyak orang yang tulis di wall facebook si bapak dengan kata2 "Sugeng Tindhak" yang artinya selamat jalan. Si Bapak yang beberapa hari lalu masih sehat tiba-tiba meninggal.
Baru kali ini aku kenalan sama 1 orang, nggak ada 1 minggu orang tersebut meninggal dunia.
Walaupun aku nggak terlalu deket dengan si Bapak, tapi aku yakin aku nggak bakal lupa dengan si Bapak ini.
We don't live forever, I know you know this. But do you truly understand what it means?
Because if you did, you'd appreciate every single person in your life.
End of story.